Tak pernah dan tak akan bisa kubayangkan apa jadinya aku
tanpa ibu dan bapak.
Mereka berdua
adalah malaikat tak bersayapku, berjuang untukku.
Terima kasih banyak ibuk dan bapak. Pasti Allah membalasnya.
Septia, kamu harus jadi orang sukses, membahagiakan ibuk dan
bapak.
Septia, kamu harus jadi orang yang rendah hati.
Septia, ingatkah kamu dengan semua pengorbanan orangtuamu? Mereka
membesarkanmu tanpa pamrih.
Hanya sebuah
permintaan menjadi orang yang suksess saja.
Septia, ingatkah saat ibuk dan bapak mengantarkanmu ke Akper
Notokusumo saat pendaftaran mahasiswa baru ? mereka dengan senanghati dan doa
berharap agar kamu bisa diterima.
Septia, ingatkah kamu saat ibuk membelikan tas kamu untuk
kuliah itu? Dia pergi ke toko yang seharusnya dikunjungi anak-anak muda.
Septia, ingatkah kamu saat ibuk membelikan semua peralatan
dan perlengkapan kost? Ingatkah?
Septia, ingatkah kamu saat kamu masih SMA, sepulang sekolah
ada sebuah laptop di kamarmu?
Septia, ingatkah kamu saat ibuk dan bapak membelikanmu
sebuah camdig itu? Ingatkah?
Septia, ingatkah kamu saat ibuk membelikanmu celana baru
saat mau matrikulasi?
Dan masih banyak lagi hal-hal yang mereka berikan untukmu,
bahkan tak bisa diingat lagi.
Hanya harapan untuk menjadi pemenang yang dulu sempat menjadi sahabatmu.
0 komentar:
Posting Komentar